Kamis, 25 Agustus 2011

HIDROSFER


HIDROSFER
A.    Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang menyelubungi bumi.
Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.

B.     Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.

1.      Siklus pendek
Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas permukaan laut. Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di
udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5°C). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi
proses kondensasi (pengembunan).

2.      Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.

3.      Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.




Terjadinya siklus air disebabkan oleh proses-proses sebagai  berikut:
  1. evaporasi, yaitu penguapan dari laut dan perairan darat (sungai, danau, rawa) dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas.
  2. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun (stomata).
  3. Evapotranspirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari perairan dan tumbuh-tumbuhan (gabungan dari evaporasi dan transpirasi).
  4. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air sebagai hasil pendinginan.
  5. Sublimasi terjadi di daerah yang sangat tinggi, uap air membeku menjadi salju.
  6. adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti dalam transportasi panas uap air dari satu lokasi ke lokasi lain oleh gerakan udara mendatar.
  7. Infiltrasi, yaitu peresapan air ke dalam tanah
  8. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan hujan
  9. run-off, yaitu aliran permukaan atau gerakan aliran air dipermukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.

Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.

C.     Perairan Darat
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.

a.       Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

b.      Air tanah dangkal
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah.
Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

c.       Air tanah dalam
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.
Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.

d.      Air permukaan
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, rawa.



1.      Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).
a.       Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
·         Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.
·         Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
·         Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
b.      Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai permanen dan sungai periodik.
·         Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
·         Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
·         Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
·         Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
·         Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
2.      Danau
Danau adalah suatu cekungan ataui daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air. Airnya di dapat dari air hujan, mata air dan air sungai. Danau menurut terjadinya terbagi atas:
1.      danau tektonik adalah danau yang terjadi karena tenaga tektonik yang menyebabkan bentuk permukaan bumi lebih rendah dari daerah sekitarnya, kemudian terisi air.
2.      danau vulkanik adalah danau yang terjadi karena letusan gunung berapi. Pada daerah bekas letusan membentuk cekungan yang berisi air.
3.      danau vulkano-tektonik adalah danau yang terjadi karena gabungan dari tenaga tektonik dan vulkanik.
4.      danau karst adalah danau yang terdapat di daerah kapur dan pada umumnya bersifat temporer yang terisi air pada musim hujan dan kering pada musim kemarau.
5.      danau glacial yaitu danau yang terjadi karena adanya cairan gletser dari pegunungan tinggi yang mengisi cekungan di bawah pegunungan tersebut.
6.      danau bendungan yaitu danau yang terjadi akibat pembendungan di daerah keluarnya air.
3.      Rawa
adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air (drainase).  Oleh karena itu, air rawa bersifat asam.  Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan menjadi :
a.       Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di daerah pantai.
b.      Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara air sungai di dekat laut.
c.       Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar